Senin, 03 Januari 2011

TUGAS 3 (ARTIKEL 3)

Tugas Ekonomi Koperasi 3 (Artikel 3)
Nama : Putra Arthama Kalasuat
NPM : 25209851
Kelas : 2 EB 18
Dosen : Ibu Yuniawati

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
INVESTASI (PENANAMAN MODAL)
ARTI INVESTASI
Investasi disebut juga dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Dengan demikian istilah investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pengeluaran penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Pertambahan jumlah barang modal ini memungkinkan perekonomian tersebut menghasilkan lebih banyak barang dan jasa dimasa yang akan datang. Adakalanya penanaman modal dilakukan untuk menggantikan barang-barang modal yang lama yang telah haus dan perlu didepresiasikan.
Dalam praktiknya, dalam usaha untuk mencatat nilai penanaman modal yang dilakukan dalam suatu tahun tertentu, yang digolongkan sebagai investasi meliputi pengeluaran sbb:
1. Pembelian berbagai jenis barang modal yaitu mesin-mesin dan peralatan produksi lainna untuk mendirikan berbagai jenis industri dan perusahaan.
2. Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik dan lainnya.
3. Pertambahan nilai stok barang-barang yang terjual, bahn mentah dan barang yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional.
Jumlah dari ketiga jenis komponen investasi tersebut dinamakan investasi bruto, yaitu yang meliputi investasi untuk menambah kemampuan memproduksi dalam perekonomian dan mengganti barang modal yang telah didepresiasikan. Apabila investasi bruto dikurangi oleh nilai depresiasi maka akan didapat investasi netto.
PENENTU-PENENTU TINGKAT INVESTASI
Berbeda dengan yang dilakukan oleh para konsumen yang membelanjakan bagian terbesar dari pendapatan mereka untuk membeli barang dan jasa yang mereka butuhkan, penananm-penanam modal melakukan investasi bukan untuk memenuhi kebutuhan mereka tetapi mereka mencari keuntungan. Dengan demikian banyaknya keuntungan yang diperoleh besar sekali peranannya dalam menentukan tingkat investasi yang akan dilakukan oleh para pengusaha. Disamping itu pembentukan oleh harapan dimasa depan untuk memperoleh untung, beberapa faktor lain juga penting peranannya dalam menentukan tingkat investasi yang akan dilakukan dalam perekonomian. Faktor-faktor utama yang menentukan tingkat investasi adalah :
1. Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh.
2. Suku bunga.
3. Ramalan mengenai keadaan ekonomi dimasa depan.
4. Kemajuan teknologi.
5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahannya.
6. Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan.
INVESTASI, KEUNTUNGAN DAN SUKU BUNGA
Walaupun faktor-faktor penting yang menentukan jumlah investasi para pengusaha meliputi beberapa factor, dua diantaranya mempunyai kesanggupan untuk menerangkan sebab-sebabnya perusahaan tingkat investasi yang lebih penting dari factor-faktor lainnya. Factor tersebut adalah tingkat keuntungan yang diramalkan dan suku bunga.
Ramalan mengenai keuntungan masaa depan akan memberikan gambaran kepada para pengusaha mengenai jenis-jenis investasi yang mempunyai prospek yang baik untuk dilaksanakan, dan besarnya investasi yang harus dilakukan untuk mewujudkan tambahan barang-barang modal yang diperlukan. Sedangkan suku bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberi keuntungan kepada para penusaha dan dapat dilaksanakan. Para pengusaha hanya akan melaksanakan keinginan untuk menanam modal apabila tingkat pengembalian modal dari investasi yang dilakukan yaitu persentasi keuntungan yang akan diperoleh sebelum dikurangi bunga uang yang dibayar, lebih besar dari bunga. Oleh karena itu, dalam analisis makro ekonomi, analisis mengenai investasi lebih ditekankan kepada menunjukkan peranan suku bunga dalam menentukan tingkat investasi dan akibat perubahan suku bunga keatas investasi dan pendapatan nasional.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sumber : Makalah Putra Arthama Kalasuat (Pengantar Ekonomi 2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar