Senin, 03 Januari 2011

TUGAS 3 (ARTIKEL 7)

Tugas Ekonomi Koperasi 3 (Artikel 7)
Nama : Putra Arthama Kalasuat
NPM : 25209851
Kelas : 2 EB 18
Dosen : Ibu Yuniawati

Interaksi Sosial

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pengalaman saya dalam berinteraksi sosial Alhamdulillah tidak terlalu sulit, namun ada sedikit hambatan dan masalah yang saya temui ketika berinteraksi sosial. Interaksi sosial yang saya amati hanya dari awal saya berada di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), karena pada waktu Sekolah Dasar (SD) saya tidak terlalu mengerti mengenai Interaksi Sosial, dan yang saya mengerti pada saat SD hanya bermain bersama teman di Sekolah. Pada saat SMP saya sedikit mengerti mengenai Interaksi Sosial apalagi ketika saya mengikuti Masa Orientasi Sekolah di sekolah, mau tidak mau saya harus mengenal kembali teman yang ada di lingkungan sekolah. Pada saat saya SMP bukan hanya dengan teman saja saya berinteraksi tetapi juga dengan guru yang mengajar saya. Masa SMP dikenal orang masa anak remaja mencari jati diri dan juga masa puber namun saya dapat melewati masa-masa selama saya duduk di bangku SMP.
Pada saat SMA tidak ada yang berbeda dan Alhamdulillah saya lebih dewasa dari masa SMP dan SD. Pada saat saya di kelas 1 SMA saya juga berkenalan dengan teman-teman yang belum saya kenal dan saya mulai berkenalan lagi dengan teman-teman di SMA. Hambatan atau masalah yang saya temui ketika SMA adalah saya sulit memahami watak dan sifat teman-teman saya ada yang sering mengajak ngobrol dan ada juga yang pendiam.
Kalau saya wataknya memang agak pendiam, tapi saya dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan berinteraksi dengan teman-teman saya.
Untuk mengatasi masalah tersebut pada kelas 2 SMA, saya mengikuti Organisasi Remaja Islam (REMIS) di sekolah saya. Di dalam Remaja Islam saya banyak mempunyai teman, jadi Alhamdulillah saya dapat berinteraksi lagi dengan teman-teman Remaja Islam. Pada waktu di Remaja Islam saya semakin mengerti mengenai Interaksi Sosial.
Setelah lulus SMA saya langsung melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan saya kuliah di Universitas Gunadarma. Pada waktu itu saya tidak mengetahui seperti apa Interaksi Sosial yang ada di perguruan tinggi. Namun setelah saya kuliah, saya dapat mengetahui Interaksi Sosial yang ada di perguruan tinggi. Pada saat saya kuliah saya pikir Interaksi Sosial yang terjadi di perguruan tinggi tidak sama seperti di SMA tetapi setelah saya kuliah ternyata hampir sama seperti di SMA namun yang berbeda hanya pada saat di sekolah saya diajar oleh guru dan di perguruan tinggi saya diajar oleh Dosen dan di perguruan tinggi saya sebagai Mahasiswa harus belajar mandiri tidak seperti di SMA dan di perguruan tinggi banyak sekali tugas tidak seperti di SMA tapi Alhamdulillah saya sudah tidak kaget banyak sekali tugas yang ada di perguruan tinggi. Kalau teman-teman yang ada di perguruan tinggi juga hampir sama seperti yang ada di SMA banyak sekali watak-watak yang berbeda dan Insya Allah saya dapat berinteraksi Sosial dengan teman-teman yang ada di perguruan tinggi. Bukan hanya dengan teman-teman saja saya harus berinteraksi tetapi juga dengan Dosen yang mengajar saya agar Dosen juga mengenal saya sebagai Mahasiswanya selain itu saya juga harus berinteraksi dengan Dosen di luar kelas seperti sopan dengan Dosen agar Dosen lebih mengenal saya di kampus.
Kesimpulan dari pengalaman saya adalah Interaksi Sosial sangat diperlukan sekali oleh saya sebagai Mahasiswa agar mudah beradaptasi di lingkungan yang baru namun saya sendiri harus menunjukkan sikap yang baik agar dapat diterima di lingkungan saya yang baru. Bukan hanya itu saja kita juga harus mengetahui watak dan sifat teman-teman saya, dan saya juga harus mempunyai sikap simpati dan empati dalam berinteraksi sosial.
Dalam bergaul di lingkungan masyarakat saya tidak membedakan suku, agama, dan ras.
Terima kasih
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh




Sumber : Makalah Putra Arthama Kalasuat (Sosiologi dan Politik)

TUGAS 3 (ARTIKEL 6)

Tugas Ekonomi Koperasi 3 (Artikel 6)
Nama : Putra Arthama Kalasuat
NPM : 25209851
Kelas : 2 EB 18
Dosen : Ibu Yuniawati

Pengenalan
E-Commerce

Pendahuluan

Definisi E-Commerce ( Electronic Commerce) :

E-commerce merupakan suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan "get and deliver". Ecommerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan) .

Proses yang ada dalam E-commerce adalah sebagai berikut :


• Presentasi electronis (Pembuatan Web site) untuk produk dan layanan.
• Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
• Otomasi account Pelanggan secara aman (baik nomor rekening maupun nomor Kartu Kredit).
• Pembayaran yang dilakukan secara Langsung (online) dan penanganan transaksi


• Keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan transaksi melalui E-commerce bagi suatu perusahaan adalah sebagai berikut :
o Meningkatkan pendapatan dengan menggunakan online channel yang biayanya lebih murah.
o Mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti biaya pos surat, pencetakan, report, dan sebagainya.
o Mengurangi keterlambatan dengan mengunakan transfer elektronik / pembayaran yang tepat waktu dan dapat langsung dicek.
o Mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif.



Sumber : Bahan Kuliah Putra Arthama Kalasuat (Pengantar Komputer 2)

TUGAS 3 (ARTIKEL 5)

Tugas Ekonomi Koperasi 3 (Artikel 5)
Nama : Putra Arthama Kalasuat
NPM : 25209851
Kelas : 2 EB 18
Dosen : Ibu Yuniawati

Pembelanjaan

Arti Pembelanjaan dan Fungsi Manajer

Pembelanjaan adalah suatu usaha menyangkut bagaimana perusahaan harus mengorganisir untuk mendapatkan dana, bagaimana menggunakan dana, dan bagaimana laba perusahaan akan didistribusikan. Keputusan tentang sumber dana yang paling baik dan bagaimana dana tersebut harus digunakan, merupakan fungsi yang paling pokok bagi manajer keuangan atau manajer pembelanjaan perusahaan. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa manajer keuangan itu bertanggung jawab baik mengumpulkan maupun mengeluarkan uang. Ia harus mempunyai sejumlah dana untuk membeli dan membayar suatu rekening. Ia juga harus dapat menilai beberapa alternatif sumber dana untuk menentukan salah satu yang dianggap paling ekonomis.
Penggunaan Dana
• Penggunaan dana jangka pendek
1. Kas
Sejumlah dana yang ada dalam pereusahaan diwujudkan dalam bentuk kas, tidak seluruhnya berwujud uang tunai, tetapi berwujud cek yang setiap saat dapat diuangkan di bank.
o Aliran Kas
Pada mulanya, kas itu ditimbulkan oleh adanya penjualan. Tetapi, meskipun sebagian dari penjualan itu berupa tunai, kebanyakan adalah berupa kredit sehingga menciptakan adanya piutang. Sebagian kecil dari piutang kemungkinan tidak dapat ditagih, maka bagian tersebut dimasukkan ke dalam elemen piutang ragu-ragu. Sedangkan sebagian yang lain akan menjadi kas bilamana telah dilunasi.


o Anggaran Kas
Tanggung jawab manajer dalam pengelolaan aliran kas perusahaan meliputi:
a. Memuat kepastian bahwa kas selalu tersedia bilamana diperlukan.
b. Memanfaatkan kas untuk memaksimumkan pendapatan bunga.
Untuk menunjang tujuan-tujuan tersebut, perlu dibuat anggaran kas yang memperlihatkan penerimaan dan pengeluarannya, contohnya pada bulan Januari perusahaan semula mempunyai jumlah kas sebesar Rp 80.000,00. Jumlah penerimaannya sebesar Rp 120.000,00 sehingga menjadi Rp 200.000,00. Dengan pengeluaran sebesar Rp 75.000,00 maka terdapat sisa pada akhir bulan sebesar Rp 125.000,00 yang dapat dipakai mulai awal Februari. Pada bulan April, perusahaan membayar pinjaman sebesar Rp 80.000,00 dan pengeluaran lain sebesar Rp 100.000,00. Dengan demikian sisanya tinggal Rp 200.000,00 (Rp380.000,00 dikurangi Rp 180.000,00).

Dengan penyusunan anggaran kas ini dapat diketahui dan diambil keputusan, misalnya menginvestasikan sisa kas bulan Januari yang kemungkinan baru akan dipakai pada bulan April untuk membayar pinjaman. Selama tiga bulan tersebut perusahaan akan memperoleh bunga.
2. Surat-surat Berharga
Manajer keuangan yang sedang memelihara keseimbangan antara likuiditas dan profitabilitas (kemampuan untuk mendapatkan laba) mempunyai alternatif untuk cenderung memegang jumlah kas yang lebih besar, ia dapat menginvestasikan kas tersebut ke dalam berharga yang dapat menghasilkan bunga.
3. Piutang
Untuk mempertahankan pembeli-pembeli yang ada dan untuk menarik pembeli baru, banyak perusahaan yang memberikan atau mengenakan pembayaran secara kredit kepada mereka. Jadi, bagi perusahaan piutang ini sering terjadi dari adanya penjualankredit kepada pembeli yang jumlahnya dapat mencapai 20% dari seluruh aktiva.
4. Persediaan
Bagi perusahaan yang memelihara sejumlah persediaan barang untuk memenuhi permintaan pembeli secara cepat, harus mempunyai sejumlah investasi di situ. Investasi tersebut dapat dilakukan secara terus menerus dalam bentuk persediaan bahan, persediaan barang dalam proses atau barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi. Jumlah dana yang ditanamkan dalam persediaan dapat berubah-ubah sepanjang tahun. Sebagai contoh toko pengecer akan mengadakan persediaan yang banyak menjelang hari raya Idul Fitri, dan setelah itu persediaan dikurangi lagi.
• Penggunaan dana jangka panjang
Untuk perusahaan manufaktur, sebagian besar investasinya pada umumnya diwujudkan dalam bentuk aktiva tetap jangka panjang. Ini diperlukan untuk mengolah bahan menjadi produk jadi. Aktva tetap tersebut dapat berupa : tanah, bangunan, dan peralatan.
1. Tanah yang dimiliki oleh perusahaan merupakan aktiva tetap.
2. Bangunan yang dimiliki perusahaan harus ditentukan umurnya.
3. Peralatan yang dimiliki oleh perusahaan berupa mesin,alat angkut dalam pabrik, dan peralatan lain yang dipakai dalam produksi.
• Analisis Investasi Aktiva Tetap
Setiap investasi dana perusahaan ke dalam aktiva tetap memerlukan suatu analisis. Analisis tersebut bertujuan melihat apakah investasi itu dapat memberi kontribusi yang cukup baik terhadap pencapaian tujuan perusahaan.






Sumber : Makalah Putra Arthama Kalasuat (Pengantar Bisnis)

TUGAS 3 (ARTIKEL 4)

Tugas Ekonomi Koperasi 3 (Artikel 4)
Nama : Putra Arthama Kalasuat
NPM : 25209851
Kelas : 2 EB 18
Dosen : Ibu Yuniawati

GURUKU



AKU BERHUTANG BUDI PADAMU
KARENA SEMUA YANG KAU AJARKAN KEPADAKU
APA YANG BISA KU BALAS UNTUKMU GURUKU
MUNGKIN HANYA BISA KU BALAS DENGAN PRESTASIKU


TERKADANG MUNGKIN KAU MERASA KESAL
KARENA KENAKALAN YANG KAMI PERBUAT
MAAFKANLAH KAMI SELAMA INI
YANG MEMBUATMU MERASA TAK NYAMAN


TERIMA KASIH GURUKU SELAMA INI
YANG SABAR MENANGGAPI KAMI
WALAUPUN SEBENARNYA KAU SANGAT MARAH
DAN TAK NYAMAN BERSAMA KAMI


SEKALI LAGI TERIMA KASIH GURUKU
APA YANG KAU AJARKAN PADAKU
AJARANMU PASTI BERGUNA DI MASA YANG AKAN DATANG
TERIMA KASIH GURUKU











Sumber : Puisi Karya Putra Arthama Kalasuat

TUGAS 3 (ARTIKEL 3)

Tugas Ekonomi Koperasi 3 (Artikel 3)
Nama : Putra Arthama Kalasuat
NPM : 25209851
Kelas : 2 EB 18
Dosen : Ibu Yuniawati

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
INVESTASI (PENANAMAN MODAL)
ARTI INVESTASI
Investasi disebut juga dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Dengan demikian istilah investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pengeluaran penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Pertambahan jumlah barang modal ini memungkinkan perekonomian tersebut menghasilkan lebih banyak barang dan jasa dimasa yang akan datang. Adakalanya penanaman modal dilakukan untuk menggantikan barang-barang modal yang lama yang telah haus dan perlu didepresiasikan.
Dalam praktiknya, dalam usaha untuk mencatat nilai penanaman modal yang dilakukan dalam suatu tahun tertentu, yang digolongkan sebagai investasi meliputi pengeluaran sbb:
1. Pembelian berbagai jenis barang modal yaitu mesin-mesin dan peralatan produksi lainna untuk mendirikan berbagai jenis industri dan perusahaan.
2. Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik dan lainnya.
3. Pertambahan nilai stok barang-barang yang terjual, bahn mentah dan barang yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional.
Jumlah dari ketiga jenis komponen investasi tersebut dinamakan investasi bruto, yaitu yang meliputi investasi untuk menambah kemampuan memproduksi dalam perekonomian dan mengganti barang modal yang telah didepresiasikan. Apabila investasi bruto dikurangi oleh nilai depresiasi maka akan didapat investasi netto.
PENENTU-PENENTU TINGKAT INVESTASI
Berbeda dengan yang dilakukan oleh para konsumen yang membelanjakan bagian terbesar dari pendapatan mereka untuk membeli barang dan jasa yang mereka butuhkan, penananm-penanam modal melakukan investasi bukan untuk memenuhi kebutuhan mereka tetapi mereka mencari keuntungan. Dengan demikian banyaknya keuntungan yang diperoleh besar sekali peranannya dalam menentukan tingkat investasi yang akan dilakukan oleh para pengusaha. Disamping itu pembentukan oleh harapan dimasa depan untuk memperoleh untung, beberapa faktor lain juga penting peranannya dalam menentukan tingkat investasi yang akan dilakukan dalam perekonomian. Faktor-faktor utama yang menentukan tingkat investasi adalah :
1. Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh.
2. Suku bunga.
3. Ramalan mengenai keadaan ekonomi dimasa depan.
4. Kemajuan teknologi.
5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahannya.
6. Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan.
INVESTASI, KEUNTUNGAN DAN SUKU BUNGA
Walaupun faktor-faktor penting yang menentukan jumlah investasi para pengusaha meliputi beberapa factor, dua diantaranya mempunyai kesanggupan untuk menerangkan sebab-sebabnya perusahaan tingkat investasi yang lebih penting dari factor-faktor lainnya. Factor tersebut adalah tingkat keuntungan yang diramalkan dan suku bunga.
Ramalan mengenai keuntungan masaa depan akan memberikan gambaran kepada para pengusaha mengenai jenis-jenis investasi yang mempunyai prospek yang baik untuk dilaksanakan, dan besarnya investasi yang harus dilakukan untuk mewujudkan tambahan barang-barang modal yang diperlukan. Sedangkan suku bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberi keuntungan kepada para penusaha dan dapat dilaksanakan. Para pengusaha hanya akan melaksanakan keinginan untuk menanam modal apabila tingkat pengembalian modal dari investasi yang dilakukan yaitu persentasi keuntungan yang akan diperoleh sebelum dikurangi bunga uang yang dibayar, lebih besar dari bunga. Oleh karena itu, dalam analisis makro ekonomi, analisis mengenai investasi lebih ditekankan kepada menunjukkan peranan suku bunga dalam menentukan tingkat investasi dan akibat perubahan suku bunga keatas investasi dan pendapatan nasional.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sumber : Makalah Putra Arthama Kalasuat (Pengantar Ekonomi 2)

TUGAS 3 (ARTIKEL 2)

Tugas Ekonomi Koperasi 3 (Artikel 2)
Nama : Putra Arthama Kalasuat
NPM : 25209851
Kelas : 2 EB 18
Dosen : Ibu Yuniawati

Akuntansi Syariah

Perbankan Syariah di Indonesia diawali oleh pendirian Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1991 yang diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pemerintah dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) serta beberapa pengusaha Muslim. Sampai akhir tahun 2008 terdapat 5 Bank Syariah di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank Syariah BRI dan Bank Syariah Bukopin. Hingga saat ini terdapat 27 Bank Umum yang membuka unit usaha syariah serta 131 BPR Syariah.
Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia ditopang oleh deregulasi perundang-undangan. Sejak Undang-Undang No. 7 tahun 1992 yang menjadi dasar operasionalnya Bank Muamalat Indonesia, dilanjutkan Undang-Undang No. 10 tahun 1998 memberikan kesempatan bank konvensional menerapkan dual banking sistem sehingga sampai akhir tahun 2008 terdapat 27 Unit Usaha Syariah di Bank Konvensional. Serta Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah yang disahkan pada tanggal 16 Juli 2008 membuat pengembangan industri perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhan semakin cepat.
Produk perbankan syariah yang mempunyai spesifikasi tersendiri seperti akad jual beli yang terdiri dari Murabahah, Salam dan Istishna, akad bagi hasil yang terdiri dari Mudharabah dan Musyarakah, serta sewa yang terdiri dari Ijarah dan Ijarah muntahiyya bit tamlik. Disamping itu perbankan syariah menggunakan akad tabarru untuk produk Qard, Qardhul hasan, Wakalah, Kafalah, Rahn.





Sumber : Makalah Putra Arthama Kalasuat (Bank Dan Lembaga Keuangan)

TUGAS 3 (ARTIKEL)

Tugas Ekonomi Koperasi 3 (Artikel)
Nama : Putra Arthama Kalasuat
NPM : 25209851
Kelas : 2 EB 18
Dosen : Ibu Yuniawati

Global Warming

Assalamualaikum Wr.Wb
Good Morning Mr and Miss . I will explain about Global Warming in our earth.
Global Warming is one of the most serious challenges facing us today. To protect the health and economic well-being of current and future generations, we must reduce our heat-trapping gases by using technology, know-how, and practical solutions already at our disposal.
Tropical deforestation is the largest source of emissions for many developing countries, but slowing deforestation can’t solve the climate problem by itself. As forest-rich developing countries step up to take responsibility for reducing their emissions, all industrialized nations should not only support their efforts but, most importantly, reduce their own emissions and lead efforts to avert dangerous climate change.
For years we have heard so much about the causes of climate change, that we’ve missed the fact that there are simple, practical solutions that can slow this growing problem. Technologies exist today that can cut emissions of heat-trapping gases and make a real difference in the health of our planet. And these solutions will be good for our economy, reduce our dependence on foreign oil, and enhance our energy.
I think that’s all, thank you for your attention, good bye, see you next time and Wassalamualaikum Wr. Wb



Karya : Putra Arthama Kalasuat