Kamis, 10 Januari 2013

TUGAS PERTEMUAN TERAKHIR ETIKA PROFESI AKUNTANSI (8 Januari 2013)


Tugas Pertemuan Terakhir Etika Profesi Akuntansi (8 Januari 2013)
Nama                             : Putra Arthama Kalasuat
Kelas                             : 4 EB 18
NPM                              : 25209851
Mata Kuliah                   : Etika Profesi Akuntansi
Dosen                            : Sri Wahyu Handayani
Soal dan Jawaban :
1.        Bagaimanakah budaya organisasi bisa mempengaruhi perilaku etis ?
Menurut referensi yang saya baca, Budaya Organisasi adalah nilai-nilai, keyakinan, dan sikap yang berlaku di antara anggota organisasi. Sekarang ini, Budaya Organisasi seringkal diciptakan oleh pendiri perusahaan, kemudian dipertahankan dengan cara memberitahukan riwayat organisasi dan merayakan kepahlawanan organisasi. Banyak pengalaman yang menunjukkan bahwa budaya organisasi berkaitan dengan keberhasilan organisasi. Budaya organisasi yang berhasil dapat didasarkan pada kemampuan untuk menyesuaikan diri, keterlibatan, misi yang jelas, dan kemantapan atau konsistensi.
     Keberhasilan budaya organisasi membantu perusahaan mencapai pertumbuhan penjualan, pengembalian modal, keuntungan, mutu, dan kepuasan karyawan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, budaya organisasi sangat mempengaruhi perilaku etis.
2.        Apa yang menentukan tingkatan intensitas masalah etika ?
Intensitas mengenai etika dalam memamndang suatu tindakan ditentukan oleh faktor:
·      Tingkat kesepakatan bahwa tindakan tersebut salah.
·      Besar kemungkinan tindakan tersebut menimbulkan dampak negatif.
·      Cepat atau tidaknya dampak tersebut terasa.
·      Kedekatan pelaku tindakan dengan mereka yang potensial menjadi korban dari tindakan tersebut.
·      Besar dampak tindakan terhadap korban.
·      Banyaknya orang yang terkena dampak negatif/luas dampak negatif yang ditimbulkan oleh tindakan tersebut.

3.        Faktor apakah yang mempengaruhi etika secara internasional ?
Secara internasional, faktor-faktor yang mempengaruhi pelanggaran etika adalah :
·      Kebutuhan Individu
·      Tidak ada pedoman
·      Perilaku dan kebiasaan individu yang terakumulasi dan tak dikoreksi
·      Lingkungan yang tidak etis
·      Perilaku dari komunitas
4.        Berikan beberapa contoh skandal etika di bidang akuntansi ?
·         Kasus BPK Ngakali ‘Peti Es’ kan Kasus Ilya Avianti
Pada kasus pertama, berdasarkan materi referensi yang saya dapatkan dari portal berita lensaindonesia.com bahwa Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK masih didesak terus untuk melakukan pemeriksaan kepada Ilya Avianti, meskipun yang bersangkutan  kini sudah menjadi komisioner di dalam Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Permasalahan yang pernah dilakukan Ilya terjadi pada saat Ilya masih menjadi bagian dari BPK atau Badan Pemeriksa Keuangan. Walaupun beliau sudah di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BPK harus segera mengungkapnya dan jangan sengaja di ‘peti es’ kan kasus Ilya Avianti, berikut menurut Sekretaris Pendiri IAW pada kamis malam (19/7).
Pernyataan tersebut menanggapi statemen dari Hasan Bisri yang menjabat sebagai Wakil Ketua BPK yang menegaskan BPK lepas tangan dalam kasus Ilya, dikarenakan Ilya sekarang sudah berada di dalam Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
BPK sebenarnya harus mengungkap agar publik percaya bahwa BPK mampu mengurusi dirinya. Sehingga sangat layak untuk bisa mengurusi pihak-pihak yang menjadi  pengguna dan pengelola uang negara.
Sebelumnya, IAW pada semester pertama tahun ini telah mengadukan Ilya Avianti ke Komite Etik BPK. Ilya diduga melakukan pelanggaran kode etik BPK  karena ia juga menjadi akuntan publik kala itu. Kantor Akuntan Publik  miliknya, pada tahun 2008 lalu menjadi Auditor Independen pada PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III dan IV.
Jadi, menurut pendapat saya sebagai penulis, pihak BPK harus dapat secara profesional dalam menangani kasus di dalam lingkungan internal sendiri agar dapat menciptakan perilaku etis dalam budaya berorganisasi.

·      Kasus Perusahaan Parmalat dari Italia
Berdasarkan artikel yang saya baca di detik finance Pendiri Parmalat, Calisto Tanzi akhirnya harus mendekam di penjara selama 10 tahun.
Tanzi dinyatakan bersalah dalam kasus manipulasi keuangan sekaligus kebangkrutan korporasi terbesar dalam sejarah Eropa pada tahun 2003.
Tanzi, 70 tahun, merupakan pendiri Parmalat yang sukses mengubah perusahaan susu miliknya menjadi produsen makanan terkemuka dunia, sekaligus menjadi simbol kemakmuran pasca perang dunia II. Namun kisah sukses Tanzi itu akhirnya berakhir setelah Parmalat bangkrut.
Tanzi dituduh melakukan manipulasi harga saham, membuat laporan keuangan palsu sekaligus menghalangi audit.
Menurut saya perilaku tersebut sangat melanggar etika profesi akuntansi karena dapat mempengaruhi perilaku di dalam organisasi menjadi tidak etis.

1 komentar: